KATA SUKABUMI – Kepala Bidang (Kabid) Perekonomian dan Sumber Daya Alam pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Sukabumi, Erni Agus Riyani menyatakan, ada penurunan inflasi pada September 2023.
Erni mengatakan dari data Badan Pusat Statistik (BPS), pada September 2023 terjadi inflasi 2,78 persen secara tahun ke tahun (yoy) atau 0,23 persen secara bulan ke bulan (mtm).
“Sementara pada Agustus 2023, inflasi terjadi 3,91 persen. Sebab itu, kami meminta kepada masyarakat tidak terlena dengan angka inflasi yang terkendali. Sebab, inflasi masih dapat berdampak pada harga pangan, barang, dan jasa,” ujar Erni, Senin (16/10/2023).
Baca Juga: Sekda Kabupaten Sukabumi dan Dandim 0622 Kembali Tinjau Kondisi Pantai Cibutun Simpenan
Terlebih kata Erni, Kota Sukabumi saat ini sedang menghadapi puncak El Nino, berarti adanya potensi kekeringan yang dapat mempengaruhi produksi tanaman dan ketersediaan bahan pangan.
Disamping itu lanjut kata Erni menerangkan beberapa komoditas yang perlu diperhatikan adalah beras, gula pasir, bawang putih, jagung, dan cabai.
“Beras penyumbang inflasi terbesar yakni 0,51 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga juga memberikan kontribusi inflasi 0,10 persen. Transportasi menyumbang inflasi 0,58 persen,” ungkapnya.
Baca Juga: Ratusan Warga di Desa Sukamanis Sukabumi Peroleh Bantuan Pasang Baru Listrik
Lanjut Erni, saat ini BAPPEDA Kota Sukabumi terus menjalin koordinasi dengan BPS sebagai penyedia data update dalam menyusun keterangan resmi berita perekonomian.
“Sebagai anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), BAPPEDA pun berkoordinasi dengan instansi lain untuk memantau lapangan, terutama dalam hal stabilitas pasokan pangan,” tandasnya.
Reporter : M. Irsandi