SUKABUMI – Capaian indikator makro pembangunan daerah Kota Sukabumi dalam bidang kesehatan, yakni Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Usia Harapan Hidup berdasarkan pengukuran terakhir terus mengalami peningkatan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, Reni Rosyida Muthmainnah, mengatakan bahwa dengan bertambahnya usia harapan hidup, pihaknya pun harus melakukan beberapa langkah antisipasi untuk memastikan masyarakat memiliki kehidupan yang berkualitas dari sisi kesehatan, salah satunya yaitu mengurangi kasus penyebaran penyakit tidak menular yang masih menjadi salah satu isu kesehatan di Kota Sukabumi.
“Kalau kita lihat IPM dan Angka usia harapan hidup di Kota Sukabumi mengalami kenaikan, sehingga akan ada jumlah lansia lebih banyak dari usia produktif, ini yang harus kita antisipasi bagaimana membuat lansia hidupnya berkualitas. Kita akan melakukan itu dengan mengurangi angka penyakit tidak menular,” ujar Reni, belum lama ini.
Disisi lain, untuk memastikan kualitas kesehatan masyarakat meningkat, kata Reni, Dinkes Kota Sukabumi beserta berbagai pihak juga tengah berupaya menurunkan angka prevalensi stunting hingga 19 persen dari angka yang saat ini yaitu 26,9 persen.
“Ya kita juga saat ini tengah berupaya menurunkan angka prevalensi stunting hingga 19 persen,” pungkasnya.
Berdasarkan data statistik sektoral yang dikelola oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Sukabumi, IPM pada 2023 adalah sebesar 77,16 atau meningkat sekitar 1,76 poin dari IPM tahun 2022.
Sedangkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa usia harapan hidup di Kota Sukabumi adalah 71,08 tahun untuk laki-laki dan 75,25 tahun untuk perempuan.