SUKABUMI – Ratusan massa aksi yang tergabung dalam Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Sukabumi melakukan aksi unjuk rasa ke Mapolres Sukabumi Kota, pada Kamis (7/11/2024).
Dalam orasinya, massa aksi memberikan catatan hitam atas kinerja Polres Sukabumi Kota. Terlebih massa aksi juga kecewa dengan ketidak hadirannya Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rita Suwadi.
Ketua PC PMII Kota Sukabumi, Bahrul Ulum, mengatakan ada beberapa poin tuntutan yang pihaknya sampaikan, terutama mengenai kriminalitas yang terus terjadi, kemudian maraknya prostitusi online yang terjadi di Kota Sukabumi. Termasuk menyoroti persoalan peredaran miras serta obat-obatan terlarang.
“Jadi beberapa isu yang kami sampaikan itu atas dasar kegelisahan dan keresahan dari PC PMII Kota Sukabumi hasil dari advokasi. Tentunya kami meminta Polres Sukabumi Kota menuntaskan segala persoalan yang saat ini terjadi,” ujar Bahrul, kepada awak media.
Maka dari itu, kata dia, pihaknya meminta Polres Sukabumi Kota agar cepat tanggap ketika adanya aduan laporan dari masyarakat. Pasalnya, kejahatan di malam hari kerap terjadi dan ini menyebabkan masyarakat takut keluar di malam hari.
“Tentunya ini sudah menjadi kewajiban kepolisian untuk menjaga keamanan atau kondusifitas di Kota Sukabumi, supaya masyarakat aman dan nyaman,” cetusnya.
Dengan apa yang terjadi saat ini, sambung dia, pihaknya menilai bahwa Kota Sukabumi sedang tidak aman. Atas dasar itu, pihaknya juga meminta Polres Sukabumi Kota untuk lebih menggencarkan patroli sehingga masyarakat dapat merasa aman ketika keluar rumah.
“Kami berharap Kapolres Sukabumi Kota kedepannya harus membawa keamanan untuk masyarakat Kota Sukabumi,” tandasnya.
Sementara itu, Wakapolres Sukabumi Kota, Kompol Tahir Muhiddin, mengucapkan terima kasih atas kritikan dan saran dari mahasiswa yang tergabung dalam PC PMII terkait kinerja kepolisian khususnya Polres Sukabumi Kota.
“Jadi kami sudah menerima aksi dari rekan-rekan mahasiswa yang menuntut terkait kinerja kepolisian, dan itu akan kami tindaklanjuti sebagai motivasi bagi kami untuk meningkatkan kembali kinerjanya selama ini,” ucap Tahir.
Menanggapi tuntutan massa aksi, kata dia, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan kinerja, bahkan tanpa ada kritikan pun pihaknya akan tetap berupaya meningkatkan kinerja. Ditambah dengan adanya kritikan, hal ini akan menjadi motivasi pihaknya agar kedepannya lebih berkarya lagi.
“Ya degan adanya kritikan, tentu ini akan menjadi motivasi untuk ke depannya lebih berkarya lagi dan begitu ada hasil yang kita dapatkan akan kita lakukan press release, dan rekan media juga tau kita sudah sering lakukan seluruh prestasi yang dilakukan kita,” jelasnya.
Ia menegaskan, pihak kepolisian itu ada tiga upaya preemtif, preventif dan represif. Namun demikian upaya preemtif dan preventif sudah kita laksanakan, tetapi masih terjadi aksi kriminalitas, maka upaya represif adalah upaya terakhir yang harus pihaknya tegakkan demi memberikan efek jera kepada para pelaku kejahatan.
“Selama ini kita lakukan patroli setiap hari 24 jam. Namun keterbatasan personel sehingga wilayah tidak tercover semua. Kami meminta kepada masyarakat apabila melihat kejadian ataupun hal-hal yang mengganggu ketentraman dan ketertiban umum, silahkan laporkan melalui sarana komunikasi yang sudah kita siapkan,” pungkasnya.