KATASUKABUMI.com – Ketua DPRD Kota Sukabumi, Wawan Juanda, menghadiri kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 yang digelar di Gedung Juang 45, pada Kamis (17/4/2025).
Ia menjelaskan bahwa pentingnya Musrenbang ini digelar sebagai ruang kolektif menyerap aspirasi dari bawah ke atas. Menurutnya, proses ini menjadi fondasi untuk pembangunan yang terarah dan inklusif.
“Saat ini merupakan fase yang luar biasa karena ada tiga dokumen strategis yang disusun bersamaan. Hal ini jarang terjadi, mengingat siklus perencanaan biasanya berbeda-beda. Namun, ini adalah peluang untuk menyatukan langkah dan membangun konsensus,” kata dia.
Ia menyebut bahwa DPRD sangat menantikan hasil dari proses ini dan mempercayai terhadap kepala daerah yang bisa menyusun berbagai program. Menurutnya, jabatan tinggi tentu diiringi tantangan besar, sehingga para pemimpin harus siap menghadapi kritik dan ujian.
“Kami percaya Pak Wali bisa sat-set menyusun program yang membawa Sukabumi menjadi nomor satu di Indonesia,” ujarnya optimistis.
Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, dalam arahannya mengungkapkan bahwa penyusunan RPJMD dan RKPD adalah langkah awal menuju Kota Sukabumi Bercahaya. Ia menekankan bahwa perencanaan bukan hanya soal teknis, tetapi juga komitmen moral terhadap kesejahteraan masyarakat.
Ia menjelaskan bahwa RPJMD 2025–2029 akan menjadi dasar semua keputusan strategis pemerintahan. Ia menegaskan pentingnya menyusun sasaran dan outcome yang realistis, namun progresif sesuai visi Kota Sukabumi.
“Dalam RPJMD, seluruh program unggulan Wali Kota dan Wakil Wali Kota harus dijabarkan secara utuh dalam dokumen perencanaan. Termasuk diantaranya penguatan ekonomi lokal, peningkatan PAD, dan penciptaan lapangan kerja,” tandasnya.
Selain itu, RKPD tahun 2026 harus menjadi bagian integral dari RPJMD yang sedang disusun. Oleh karena itu, ia meminta seluruh perangkat daerah menghindari usulan program yang tambal sulam atau hanya rutinitas tahunan tanpa dampak strategis.
Ia juga mendorong inovasi dan keberanian dalam menyusun program yang benar-benar dibutuhkan masyarakat. Menurutnya, Kota Sukabumi harus menjadi kota yang dinamis, mandiri, dan memiliki daya saing tinggi di tingkat nasional.
Ayep mengakhiri arahannya dengan ajakan agar semua pihak tidak hanya menjadi penonton dalam pembangunan, tetapi turut aktif menjadi pelaku perubahan. “Kita hanya punya satu kesempatan untuk meninggalkan warisan terbaik bagi anak cucu kita,” tutupnya. (Boy)