KATASUKABUMI.com – Dalam upaya mewujudkan infrastruktur jalan yang aman dan nyaman bagi masyarakat Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Sukabumi melalui Bidang Bina Marga menghadirkan sebuah inovasi yang patut diapresiasi, yakni pembentukan Tim Anti Jalan Bolong.
Langkah progresif ini menjadi jawaban atas keluhan masyarakat mengenai banyaknya ruas jalan berlubang yang mengganggu kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.
Tim ini dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Pemeliharaan Bina Marga, Erwin, yang dikenal memiliki komitmen kuat dalam memajukan kualitas infrastruktur jalan di Kota Sukabumi.
Dengan semangat pelayanan dan kerja cepat, tim ini ditugaskan secara khusus untuk menangani perbaikan maupun penambalan jalan yang rusak, terutama yang berpotensi membahayakan pengguna jalan.
Berbeda dengan metode sebelumnya, Tim Anti Jalan Bolong kini menggunakan teknik dan material terbaru yang terbukti lebih kuat dan tahan lama, bahkan saat menghadapi kondisi cuaca ekstrem seperti hujan deras.
Menurut Erwin, keberhasilan ini dicapai melalui persiapan yang matang dan penggunaan bahan penambal berkualitas tinggi yang mampu mengikat dengan sempurna pada permukaan jalan.
Pada tahun 2025, sejumlah titik jalan yang selama ini menjadi sorotan masyarakat telah berhasil diperbaiki oleh tim ini. Salah satu yang paling signifikan adalah perbaikan di Jalan RE. Martadinata, tepatnya di belokan dekat Mall Selamet, yang sebelumnya rawan genangan dan menyebabkan kerusakan berkala.
Selain itu, penanganan juga dilakukan di Jalan Merbabu, khususnya di depan Pabrik Tempe, titik yang sering kali rusak akibat lalu lintas berat dan curah hujan tinggi. Kini, permukaan jalan tersebut telah kembali mulus dan aman dilalui, sehingga memberikan kenyamanan bagi pengguna kendaraan maupun warga sekitar.
Tak hanya itu, Jalan Nyomplong, Jalan Pramuka, dan ruas depan Kantor Pendopo juga menjadi prioritas perbaikan. Seluruhnya kini berada dalam kondisi jauh lebih baik. Hal ini menjadi bukti keseriusan DPUTR Kota Sukabumi dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan fasilitas publik yang memadai. (Boy)

