KATASUKABUMI.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi menggelar upacara peringatan Hari Keluarga Nasional (Hagarnas) ke-32 tahun 2025 yang berlangsung di Lapang Apel Setda Kota Sukabumi, pada Kamis (17/7). Upacara peringatan Hagarnas ke-32 ini juga dirangkaikan dengan peringatan Hari Anak yang ke-41, dan Hari Koperasi yang ke-78.
Kepala DP2KBP3A Kota Sukabumi, Yadi Mulyadi, menyampaikan pesan bahwa peringatan Hagarnas ke-32 ini merupakan momentum untuk saling menyadarkan semua pihak bahwa inti awal keberhasilan maupun persoalan itu bermula dari keluarga.
“Indonesia maju itu diawali dari keluarga, keluarganya maju atau ketahanan keluarganya kuat maka Insya Allah secara hirarki pemerintahannya sampai negaranya akan maju, makanya ketahanan negara diawali dengan ketahanan keluarga,” ujar Yadi, kepada awak media.
Guna mewujudkan salah satu ketahanan keluarga itu, kata dia, diantaranya harus merencanakan keluarga dari sejak dini. Maka dari itu ada program Keluarga Berencana (KB). Bahkan Kota Sukabumi memperoleh terbaik satu dalam hal pelayanan KB sejuta akseptor.
“Harapannya ini jangan menjadi sebuah seremonial belaka, tapi untuk pengingat bagi semua bahwa untuk mempersiapkan keluarga yang maju dan sejahtera itu harus diawali sejak dini,” tandasnya.
Sementara itu, berkaitan dengan Hari Anak ke ke-41, Kabid P3A DP2KBP3A Kota Sukabumi, Ineu Nuraeni, berharap anak-anak indonesia khususnya Kota Sukabumi terpenuhi hak-haknya, mulai dari hak hidup, tumbuh kembang, perlindungan serta partisipasi untuk bisa terpenuhi setiap anak yang ada di kota sukabumi menuju kota layak anak.
“Jadi harapan kami dari mulai pendidikan, kesehatan, terus ruang bermainnya anak, informasi ramah anak itu terpenuhi dan memang terakomodir sesuai dengan tema Menjadikan Anak Hebat Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas Tahun 2045, karena anak adalah tonggak dari pembangunan nanti menuju indonesia emas,” jelasnya.
Berkaitan dengan upaya perlindungan anak, sambung Ineu, bahwa memang pihaknya tidak bisa berdiri sendiri. Maka dari itu pihaknya butuh kolaborasi dengan dinas instansi lainnya, seperti halnya dari Dinkes, Disdikbud, Disdukcapil, Diskominfo, termasuk dari wilayah juga untuk selalu bersinergi memberikan perlindungan kepada anak.
“Upaya perlindungan anak memang kita tidak bisa berdiri sendiri, kita selalu bersinergi dengan dinas- dinas lain. Kami juga punya UPTD PPA (Unit Pelaksana Teknis Daerah), yang dimana disana itu ada segala layanan pengaduan apabila terjadi kekerasan terhadap anak,” pungkasnya. (***)

