KATASUKABUMI.com – Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, meresmikan Pelayanan Terpadu Vaksinasi Internasional di Unit Organisasi Bersifat Khusus (UOBK) RSUD Al-Mulk, Kecamatan Lembursitu, pada Selasa (14/10).
Peresmian ini menjadi langkah penting dalam peningkatan layanan kesehatan masyarakat, khususnya bagi warga yang akan melaksanakan perjalanan ke luar negeri, baik untuk ibadah maupun keperluan lainnya.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, Ida Halimah, menyampaikan bahwa RSUD Al-Mulk kini membuka jenis layanan baru bagi warga yang akan melaksanakan ibadah haji atau umrah.
“Hari ini Al-Mulk membuka jenis layanan bagi warga yang akan naik haji atau umrah. Vaksinasi dapat dilayani di RSUD Al-Mulk. Ini sejalan dengan tekad pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan,” ujarnya.
Sementara itu, dalam arahannya, Wali Kota Ayep Zaki menegaskan bahwa RSUD Al-Mulk kini telah resmi menjadi pusat vaksinasi internasional, bukan hanya untuk keperluan haji dan umrah, melainkan juga untuk masyarakat yang akan bepergian ke berbagai negara.
“Kita ingin meningkatkan pelayanan yang terbaik. Usulan apapun silakan sampaikan kepada kepala dinas. Insyaallah kita akan perluas Al-Mulk ini dari tipe D menjadi tipe C,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Wali Kota Sukabumi menyampaikan bahwa pemerintah kota telah mengusulkan pengadaan peralatan untuk 15 puskesmas dan berencana membeli lahan warga guna memperluas fasilitas RSUD Al-Mulk.
“Rumah sakit ini milik kita, kita rawat bersama agar dapat memberikan pelayanan terbaik. Rumah sakit harus tumbuh, maka harus ada kelebihan atau surplus untuk rumah sakit ini sendiri,” ujarnya.
Ayep Zaki menandaskan, sebagai BLUD, maka Al-Mulk harus memberikan pelayanan kepada masyarakat, harus menguntungkan, dan jangan merugi.
“Uangnya digunakan untuk kepentingan masyarakat juga seperti BPJS, pelayanan kesehatan, dan penanggulangan stunting. Ini untuk kita semua, tidak masuk untuk membangun jalan, tapi untuk membangun kesehatan di Kota Sukabumi,” tegasnya.
Selain itu, Wali Kota Ayep Zaki juga menyinggung langkah efisiensi yang dilakukan di RSUD R. Syamsudin, S.H. (Bunut) dengan memperbaiki fasilitas tempat tidur pasien.
“Kita melakukan efisiensi seperti perbaikan tempat tidur pasien, sehingga bisa menghemat anggaran dari Rp14 juta menjadi Rp3 juta. Apapun yang rusak kami perbaiki,” tegasnya.
Perbaikan fasilitas ini, menurut hemat Wali Kota Sukabumi penting dilakukan sebagai efisiensi.
“Dengan perbaikan ini kita hanya mengeluarkan anggaran 20% dari pembelian baru. Uang nanti tersimpan dan terkumpul kemudian digunakan untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Sebagai bentuk komitmen berkelanjutan, wali kota menambahkan bahwa Pemerintah Kota Sukabumi terus melakukan peningkatan pelayanan kesehatan di berbagai fasilitas. “Saya fokus dulu ke Bunut, nanti kita ke Al-Mulk,” tutupnya.