SUKABUMI – Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dalam rangka meningkatkan kualitas capaian program pencegahan dan pengendalian penyakit di Kota Sukabumi.
Hadir dalam momen tersebut Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, Kepala Dinkes, Reni Rosyida Muthmainnah, Ditjen Binda Bangda Kemendagri, Kabid P2P Dinkes Provinsi Jawa Barat, Kepala OPD, Camat serta Lurah se-kota Sukabumi dan Direktur Rumah Sakit se-kota Sukabumi.
Kusmana mengatakan, melalui rakor ini seluruh pemangku kepentingan diajak terlibat dalam penanganan penyakit. Pasalnya, pencegahan dan pengendalian penyakit menjadi tanggung jawab semua pihak.
“Bukan hanya tugas Dinkes, baik pencegahan penyakit menular maupun tidak menular. Termasuk kebersihan lingkungan yang mempengaruhi kesehatan masyarakat. Makanya tidak cukup hanya oleh Dinkes, tapi juga melibatkan pihak lain seperti DPUTR, para camat dan lurah, termasuk dalam penanganan yang harus dilakukan cepat,” ujar Kusmana, belum lama ini.
Ia juga menyampaikan, salah satu penyakit yang harus diwaspadai adalah penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Terlebih saat ini sudah mulai memasuki musim pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan.
“DBD ini yang kemarin sudah mulai meningkat kan dan infeksi saluran pernafasan (ISPA) yang perlu memang perlu kita waspadai,” ungkapnya.
Sementara itu, Kabid P2P Dinkes Kota Sukabumi, drg. Wita Darmawanti, menambahkan bahwa pelaksanaan rakor ini diikuti oleh peserta lintas sektor hingga melinatkan para kader Posyandu. Namun menurutnya, salah satu penyakit yang harus diwaspadai adalah kanker serviks yang bisa disebabkan oleh Virus Pafiloma.
“Kami mohon dukungan karena masalah kesehatan ini tidak hanya Dinkes saja yang berperan, tapi lintas sektor, seperti dalam penanganan covid-19,” kata Wita.