SUKABUMI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi kini memperpanjang status tanggap darurat bencana hingga tujuh hari ke depan. Namun, perpanjangan hanya berlaku untuk tiga kecamatan saja dari total 39 kecamatan terdampak, yakni Kecamatan Pabuaran, Kalibunder dan Tegalbuleud.
Berdasarkan data yang diperoleh, dari total 39 kecamatan terdampak, 14 kecamatan sudah dinyatakan tertangani dengan baik, sementara 25 lainnya dalam pengawasan masa transisi selama tiga hingga enam bulan, atau kembali ditetapkan berstatus tanggap darurat bencana selama tujuh hari.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap korban yang terdampak bencana di Kabupaten Sukabumi, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sukabumi, telah melakukan penyaluran logistik dengan membuka dapur umum serta membantu pembersihan rumah, jalan, dan sekolah pasca bencana di wilayah Kecamatan Tegalbuleud.
Setidaknya, bencana yang terjadi menyita perhatian, empati dan simpati berbagai pihak. Tak luput beberapa BEM se-Sukabumi, diantaranya BEM Institut Agama Islam Sukabumi (IAIS), Institut Madani Nusantara (IMN), Institut KH Ahmad Sanusi, Universitas Nusa Putra, Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi, UBSI, STIES Gasantara, STIKESMI, POLTEKES Yakesbi, STISIP WPM, STISIP Samsul Ulum serta organisasi sosial dan relawan lokal lainnya.
“Terhitung dari tanggal 6-16 Desember 2024, kita mulai konsolidasi, galang dana sampai pada penyaluran logistik berupa bantuan sembako, obat-obatan darurat, pakaian layak pakai, kebutuhan dan perlengkapan ibu, serta anak-anak yang dirasa sangat dibutuhkan para korban yang terdampak bencana tersebut,” ujar Koordinator Lapangan Presma IAIS, M Soleh Hudin, pada Rabu (18/12/2024).
Menurutnya, sebagai mahasiswa itu harus peka dan merasa terpanggil terhadap kondisi masyarakat yang terdampak bencana tersebut. Maka dari itu, pihaknya berinisiatif turun langsung ke lapangan sehingga bisa berinteraksi dengan para masyarakat yang terdampak bencana.
“Semoga apa yang kita bantu bisa meringankan saudara-saudara kita yang tengah berjuang untuk bisa kembali pulih dan dapat kembali melanjutkan kehidupan mereka sehari-hari,” pungkasnya.