SUKABUMI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi mencatatkan berbagai pencapaian penting sepanjang tahun 2024. Atas keberhasilan ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi berhasil meraih sejumlah penghargaan di tingkat regional maupun nasional.
Kepala Dinkes Kota Sukabumi, Reni Rosyida Muthmainnah, mengatakan bahwa capaian utama tersebut berdasarkan perjanjian kinerja yang disampaikan kepada kepala daerah. Pencapaian ini mencakup realisasi Standar Pelayanan Minimum (SPM), peningkatan kinerja, serta pengelolaan pelayanan kesehatan.
“Target pencapaian SPM pada 2024 itu sebesar 98 persen berhasil dicapai sepenuhnya. Artinya, SPM yang telah kami lakukan sudah sesuai dengan target yang ditetapkan. Hanya ada satu aspek yang belum memenuhi target, yaitu deteksi dini penyakit tidak menular,” ujar Reni, pada Jumat (10/1/2025).
Ia menjelaskan, pihaknya mengakui tantangan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin, khususnya untuk deteksi dini penyakit seperti hipertensi dan diabetes. Namun demikian, pada 2025 pihaknya akan memperkuat program-program yang berkaitan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
“Jadi pada 2025 itu kami akan terus berupaya untuk menguatkan program-program untuk meningkatkan kesadaran masyarakat,” tegasnya.
Selain keberhasilan dalam realisasi SPM, lanjut Reni, pihaknya juga menerima berbagai penghargaan, salah satunya dari Ombudsman Republik Indonesia atas kualitas pelayanan publik terbaik yang diberikan oleh Puskesmas Baros, Puskesmas Benteng, termasuk Dinkes sendiri. Penghargaan dari Pemerintah Provinsi juga turut menambah daftar prestasi instansi ini.
Salah satu pencapaian yang sangat diapresiasi adalah penurunan angka stunting di Kota Sukabumi, yang dimana sepanjang tahun 2024 itu angka stunting berhasil ditekan menjadi 16,8 persen.
“Alhamdulillah, penurunan angka stunting ini menjadi capaian yang sangat membanggakan bagi kami,” pungkasnya.
Dengan pencapaian ini, Dinkes Kota Sukabumi optimistis untuk terus meningkatkan pelayanan dan menghadirkan inovasi dalam bidang kesehatan di tahun 2025.