KATA SUKABUMI – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kota Sukabumi konsen dalam meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) dengan pemerataan pendapatan masyarakat.
“Salah satu program utama kami untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) dengan pemerataan pendapatan masyarakat yaitu melalui penyediaan lapangan kerja,” ujar Kepala Bappeda Kota Sukabumi Asep Suhendrawa, belum lama ini.
Asep menjelaskan, pemerataan pendapatan ini merupakan upaya meningkatkan perekonomian daerah, salah satunya lewat bazar lowongan kerja bekerjasama dengan Dinas Ketenagakerjaan Kota Sukabumi. Di mana semakin sedikitnya angka pengangguran, maka bisa mendongkrak perekonomian daerah.
Baca Juga: Anggaran Dinkes Kota Sukabumi 2024 Capai Rp433 Miliar, Ini Peruntukkannya!
Sebab itu, lanjut Kata Asep, Bappeda Kota Sukabumi menggandeng sejumlah dinas, badan usaha dan lainnya untuk mencari solusi yang tepat agar para angkatan kerja bisa direkrut oleh berbagai perusahaan.
“Pengangguran tidak bisa dihilangkan 100 persen, tetapi angkanya harus bisa ditekan dan terus berkurang dari waktu ke waktu,” tambahnya.
Perkembangan pembangunan juga harus berdampak pada penciptaan lapangan kerja baru. Karena itu, Bappeda saat ini tengah menggodok berbagai perencanaan, agar program yang dihasilkan tepat sasaran.
Sementara itu, Penjabat (PJ) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji menekankan pentingnya peran BAPPEDA dalam perencanaan pembangunan dan harus menjaga netralitas menjelang pemilu.
Baca Juga: Anggaran Dinkes Kota Sukabumi 2024 Capai Rp433 Miliar, Ini Peruntukkannya!
“BAPPEDA berperan penting dalam perencanaan pembangunan sehingga harus meningkatkan kapasitas perencanaan agar perencanaan berkelas dunia,” ungkapnya.
Tentunya, ini didukung dengan kapasitas aparatur daerah. Meskipun jumlah aparatur BAPPEDA dibandingkan OPD lain lebih sedikit. Namun, Insya Allah dengan perencanaan smart akan membuat pembangunan di Sukabumi terus berkembang.
“Termasuk dalam hal menjaga netralitas dan profesionalisme menjelang pemilu pada tahun depan dengan menghindari sepuluh pose gerakan tangan yang dilarang,” tandasnya.
Reporter : Sandi