SUKABUMI – Kasus Insfeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Kota Sukabumi hingga saat ini masih relatif tinggi. Terdapat 45.992 orang yang mengidap penyakit tersebut. Jumlah itu dihimpun oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, terhitung dari Januari-Agustus 2024.
Berdasarkan data yang dileroleh, pada Agustua meruoakan kasus tertinggi dengan jumlah 7.583 kasus, disusul Januari dengan jumlah 6.804 kasus, kemudian Februari 6.026 kasus, Mei 5.824 kasus, Maret 5.070 kasus, Juli 5.043 kasus, April 4.975 kasus dan terendah Juni 4.673 kasus.
“Ya jadi pada peruode Januari-Agustus tahun ini terdapat 45.992 orang yang mengidap penyakit tersebut,” ujar Kabid P2P Dinkes Kota Sukabumi, ujar Wita Darmawanti, pada Kamis (19/9/2024).
Wita menjelaskan, terdapat dua cara yang menyebabkan seseorang terserang ISPA dan hal itu bisa terjadi baik karena ada kontak langsung maupun tidak langsung.
“Alhamdulillah jika melihat dari data yang ada, tidak ada korban jiwa akibat mengidap ISPA. Selain itu, trennya mengalami penurunan,” kata Wita.
Wita menjelaskan beberapahal hal apabila seseorang mengidap penyakit, diantaranya melalui hand to hand transmission. Ketika seseorang tercemar virus atau bakteri yang menyebabkan penyakit ISPA melalui perantara benda-benda.
Selanjutnya, melalui udara yang tercemar (air borne disease) yang berasal dari penderita ISPA yang kebetulan mengandung bibit penyakit melalui sekresi saliva atau sputum kemudian terbawa di udara dan dihirup orang yang ada di sekitar, seperti gelaja batuk-batuk, tenggorokan sakit dan badan pegal-pegal.
“Jika mengalami gejala tersebut, masyarakat disarankan segera berobat ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis,” jelasnya.
Ia pun menghimbau agar masyrakat dapat beristirahat yang cukup, menggunakan masker untuk mencegah penularan, mengkonsumsi obat-obatan simtomatis dan multivitamin.
“Nah bila tiga hari tak membaik atau kondisinya memburuk, disarankan untuk konsultasi dengan dokter,” pungkasnya. (By)