SUKABUMI – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi terus berupaya menekan penyebaran penyakit tidak menular sebagai upaya membangun kehidupan berkualitas bagi warga lanjut usia (Lansia).
Kepala Dinkes Kota Sukabumi, Reni Rosyida Muthmainnah, mengatakan sasaran peringatan HKN ke-60 ini yakni pengurangan penyebaran penyakit tidak menular.
“Kalau dilihat dari IPM dan angka harapan hidup di Kota Sukabumi mengalami kenaikan, sehingga akan ada jumlah lansia lebih banyak dari usia produktif. Hal ini harus kita antisipasi bagaimana membuat lansia hidupnya berkualitas. Kita akan melakukan itu dengan mengurangi angka penyakit tidak menular,” kata Reni kepada awak media, belum lama ini.
Masih dalam rangka memperingati HKN ke-60, kata Reni, pihaknya juga berencana menggelar sejumlah rangkaian kegiatan, salah satunya pemberian vaksin influenza dengan target 1.000 orang untuk mencegah kanker serviks pada wanita usia produktif.
“Rangkaian HKN dimulai dari sekarang sampai dengan puncaknya pada 1 Desember mendatang, bertepatan dengan Hari Aids Sedunia. Pada 12 November, kita akan melakukan apel bersama seluruh insan kesehatan. Kami juga akan melaksanakan vaksinasi influenza kepada 1.000 orang dan vaksinasi. Selain itu, ada pertandingan olahraga juga dan lomba hias Puskesmas indah serta nyaman,” tandasnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, mengatakan bahwa HKN ke-60 ini merupakan momentum untuk menguatkan komitmen dalam melakukan percepatan transformasi kesehatan.
“Peringatan HKN ini diharapkan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan baik untuk individu, keluarga, maupun komunitas, karena kesehatan adalah pilar utama dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Kusmana mengajak seluruh ASN di lingkungan Dinkes Kota Sukabumi untuk memperkuat komitmen dan upaya dalam menurunkan angka prevalensi stunting. Pemkot Sukabumi menargetkan hingga akhir 2024, angka prevalensi stunting bisa turun sebesar 19 hingga 20 persen.
“Saya selalu komitmen bagaimana menurunkan angka stunting, ini juga harus dilakukan betul-betul, nanti ada survei juga, target kita menurunkan 19 sampai 20 persen, karena target nasional kan meningkat menjadi 18 persen. Mudah-mudahan bisa dibawah rata-rata Jawa Barat,” pungkasnya.