KATA SUKABUMI – Universitas Lingga Buana PGRI (UNLIP) Sukabumi menggelar Talkshow Festival Kemerdekaan, di ruang Gor Kampus UNLIP Jalan Pramuka Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, pada Sabtu (19/08/2023).
Talkshow Festival Kemerdekaan yang mengusung tema “Apa Arti Kemerdekaan Bagi Mahasiswa” tersebut menghadirkan narasumber demisioner Presiden Mahasiswa STIE PGRI masa bakti 2020 , Nevi Slamet Riadi. Selain itu, Koordinator Pusat (Korpus) Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesi (BEM – SI ) Muhammad Yuza Augusti.
Presiden mahasiswa Universitas Lingga Buana PGRI (UNLIP) Sukabumi, Adi Rizki mengatakan, kegiatan ini sebagai puncak Festival Kemerdekaan dalam rangka memperingati HUT RI yang ke 78 Tahun.
Baca Juga: Perangi Narkotika, Kelurahan Sukakarya Jadi Kampung Bebas Narkoba
“Tujuannya tiada lain hanya untuk merawat tradisi, merawat ingatan menolak lupa, serta menyadarkan diri bahwasanya kita adalah manusia yang merdeka. Selain itu, banyak pesan edukasi lewat diskusi interaktif antar mahasiswa berbicara terkait apa Itu Kemerdekaan,” ungkapnya saat diwawancara katasukabumi.com, Sabtu (19/08/2023).
Merdeka menurutnya, yakni merdeka atas diri dan orang lain dalam memperjuangkan hak dan kewajibanya sebagai warga negara Indonesia. Sebab itu, terang Adi kegiatan ini bukan hanya formalitas saja, akan tetapi sebagai sarana merawat tradisi berpikir kritis mahasiswa.
“Intinya yang terpenting merdeka itu kita bisa melawan rasa malas, tidak egois, dan apatis. Sebab itu, merdeka ialah bersama sama bisa bermanfaat bagi manusia yang lain tanpa melanggar aturan dan hukum,” terangnya.
Sementara itu, Koordinator pusat (Korpus) Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Muhammad Yuza Augusti mengatakan, dirinya tertarik untuk datang ke Kampus Unlip ini dalam rangka silaturahmi dan juga merawat pemikiran sesama mahasiswa yang merdeka.
Baca Juga: Fasilitasi Judi Togel Online, Pria Asal Palabuhanratu Diringkus Polisi
“Saya tertarik dengan mahasiswa Unlip ini, seru juga ternyata. Ya, bisa sama sama sharing, kita sefrekuensi sesama mahasiswa. Banyak yang sumbangsi pemikiran ide dan gagasan yang bagus untuk saling bertukar pikiran,” ujarnya.
Yuza menerangkan, arti merdeka menurutnya, secara historis merdeka itu artinya bebas dalam mengambil keputusan tanpa adanya intervensi melainkan independen.
“Secara narasi mungkin kita sudah merdeka, tapi secara pemikiran kita belum merdeka. Artinya pikiran harus dimenangkan dan dikembali ke fitrahnya. Bukan hanya menang kompetisi tapi pikiran tidak terkungkung dengan keadaan yang menuntut untuk menyerah,” jelasnya
Yuza juga berpesan kepada para mahasiswa khususnya di Sukabumi untuk sadar akan pentingnya nalar kritis dari pada pola pikir yang merdeka tanpa terkontaminasi budaya luar.
“Intinya kita mesti cinta Indonesia. Sebab itu jangan hanya jadi mahasiswa yang biasa – biasa saja, mesti menjadi mahasiswa yang luar biasa. Dalam artian tidak hanya memperjuangkan hak atas dirinya tapi mampu memperjuangkan hak orang lain,” cetusnya.
Di tempat terpisah Wakil Rektor (Warek) II Bidang kemahasiswaan dan kerjasama, Asep Deni turut berikan apresiasi, khususnya kepada para mahasiswa yang melaksanakan kegiatan festival kemerdekaan ini dengan penuh khidmat.
“Tentunya kami jajaran birokrasi, pihak kampus sangat mendukung penuh atas kegiatan para mahasiswa ini,” singkatnya.
Reporter : M. Irsandi